Radio tetangga muntahkan kutuk penuh serapah
Ada sirine melengking di tengah malam
Ada bangkai bayi hanyut di kali hitam
Orang orang berjejal di jalanan di kolong jembatan layang
Di kantor kantor pemerintah dan swasta
Berdesakan map-map lamaran pencari kerja
Beratus, beribu, berjuta penganggur termangu
Menatap masa depan, tak jelas mana pangkal mana ujung
Mereka berhimpitan tanpa pegangan dan kepastian
Di simpang sejarah negeri para pendendam
Generasi masa depan dicuci otaknya via layar televisi
Yang mengadopsi dan nonstop mengajarkan hukum rimba
Di program lewat channel channel mimpi dan hiburan
Atau berita dusta yang direkayasa
Anak-anak itu kini lebih mengenal super hero
Dari negri super power bersenjata super canggih
Menunggang pesawat supersonic made in Amerika
Setiap hari, tak ada detik tersisa
Kita dijejali mimpi kosong, disajikan harapan semu
Gosip politisi selebriti tanpa henti agar terbuai melayang
Terbang ke awang, lupa kenyataan begitu menyesakkan
Hari ini, esok hari sampai ...entah... sampai kapan
Utang berlipat-lipat, kondisi menjerat makin sekarat
Bayi-bayi yang belum lahir tercekik utang negara
Pada Jepang, Eropa dan Amerika
(Rambu peraturan cuma hiasan
Hukum hanyalah tameng kekuasaan)
Hei, udara mendung bukan karena cuaca
Udara dipenuhi asap polusi knalpot dan bau bacin kencing
Para cukong, buaya darat, ular berdasi dan kucing garong
Langit hitam tersiram muntah asap polusi pabrik para gurita
Gorilla, lintah darat dan rayap-rayap
Mastodon serta barisan dracula haus darah
Merajalela merampok aset milik negara
Birokrat sesuka hati memperkaya diri
Kolusi, korupsi, manipulasi telah jadi hobi
Pujangga coba cari kata yang bisa menyihir cuaca
Tapi banyak yang bilang cuaca sulit diduga
Senantiasa jumpalitan bagai sirkus anjing topeng monyet
Lantas kitapun melongo bego, tak tahu harus buat apa
(Thermometer tak berfungsi
Jawatan Meteorologi Geofisika
Ternganga melihat tingkah polah cuaca)
Di abad digital
Para pialang spekulasi menaksir harga di bursa saham
Kepalanya penuh angka-angka, loncat bertubrukan
Mereka berselancar dalam transaksi di dunia maya
Dalam hitungan sekon, perubahan dipercepat
Jadi sesuatu kenyataan tak terhingga tiada batasnya
Pundi uang melesat berdesingan lewat kabel di udara
Peti mati antri menanti di ruang tamu mereka
Lantas...
Apa kita mau mawas diri dan berkaca
Pada rentetan bencana
Akibat keserakahan kita juga
Manusia...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar